Gak Bingung Lagi Mikirin Desain! Terapkan Konsep Mood Board!

Gak Bingung Lagi Mikirin Desain! Terapkan Konsep Mood Board!

Pernah dengar istilah “Mood Board”? Istilah ini mengacu pada alat visual yang digunakan saat kita ingin mengerjakan suatu proyek yang berhubungan dengan desain, termasuk juga desain interior. 

Alat visual ini biasanya dalam bentuk rangkaian gambar, entah gambar cetak, gambar tradisional, atau gambar digital (yang dirancang menggunakan aplikasi atau tools desain). Gambar yang dikumpulkan kemudian disortir di satu tempat. 

Fungsi Mood Board ini adalah untuk dijadikan inspirasi dan juga acuan sebelum dan saat melaksanakan proyek desain. Dengan mengacu pada Mood Board, proses dan hasil akhir desain akan jauh lebih sinkron dengan visi yang tertuang pada Mood Board.

Singkatnya, Mood Board mampu meminimalisir pelencengan atau kebingungan pada proses desain. 

Kalau kamu juga ada proyek renovasi atau dekorasi untuk interior hunian kamu, yuk, coba pakai Mood Board! Karena, alat visual ini bakal sangat mempermudah proses desain kamu.

Kamu juga bisa kasih lihat desainer atau kontraktor Mood Board yang sudah kamu bikin buat kasih mereka gambaran mengenai hasil akhir desain yang kamu mau seperti apa. 

Bareng Mood Board, kamu bisa hemat waktu, hemat effort, dan hemat biaya saat melaksanakan proyek desain kamu. Menarik, kan? 

Mau coba bikin Mood Board? Yuk, cermati poin-poin berikut ini! 

Visualisasi  

Coba visualisasikan fungsi ruangan yang akan kamu dekorasi. Apakah untuk istirahat? Atau untuk bercengkrama sama keluarga? Atau mungkin untuk olahraga? Fungsi ruangan tentunya berdampak ke desain ruangan tersebut. 

Misalnya, ruangan yang bakal kamu pakai untuk istirahat perlu memiliki desain yang bisa bikin kamu merasa nyaman. Desain ruang istirahat juga perlu memfasilitasi suara yang diminimalisir, lampu yang redup, dan juga distraksi yang dikurangi sebisa mungkin. 

Kamu bisa cari gambar-gambar yang bisa menjelaskan fungsi ruangan yang ingin kamu dekorasi. Dari situ, brainstorm desain seperti apa yang cocok dengan fungsi ruangan tersebut.  

Saat sedang brainstorm gambar untuk Mood Board, ada baiknya kamu membuka pikiran dan bersikap terbuka untuk masukan yang diberi. Hal ini berlaku khususnya jika proyek desain kamu melibatkan desainer interior, kontraktor, atau juga anggota keluarga lainnya. 

Dengan membuka pikiran, kamu bisa bekerja dengan lebih baik bersama pihak kedua atau ketiga yang terlibat. Hasil akhirnya juga bisa lebih maksimal.

Perhatikan Yang Sudah Ada 

Kalau proyek desain kamu bakal dikerjakan di hunian yang sudah jadi, baik hunian second atau bukan, coba, deh, perhatikan elemen-elemen yang sudah ada.

Misalnya, mungkin hunian kamu memiliki jendela besar yang cantik. Kamu bisa memanfaatkan fitur ini sebagai bagian dari elemen desain.

Kamu juga bisa kembangin fitur ini, misalnya dengan merencanakan untuk memposisikan tanaman-tanaman hias di sekitar jendela tersebut.

Contoh lainnya, mungkin dapur kamu sudah lengkap dengan penutup lantai granit yang estetik. Kamu bisa banget bermain dengan fitur ini dengan mencocokkan tampilan granit tersebut dengan tampilan keseluruhan dapur yang akan kamu desain. 

Dengan memperhatikan dan memanfaatkan elemen-elemen yang sudah ada, hasil akhir desain kamu akan terasa dan terlihat lebih menyatu dengan struktur hunian kamu. 

Memilih Gambar

Setelah kamu dan tim kamu sudah selesai memilih gambar, coba perhatikan gambar-gambar yang kamu pilih dengan seksama.

Pastinya, akan ada garis merah pada gaya atau jenis desain yang telah kamu pilih, yang sesuai dengan selera pribadi kamu. Garis merah ini yang bisa kamu ambil untuk direalisasikan. 

Atau, kalau ternyata kamu tidak terlalu suka dengan hasil akhir Mood Board kamu, jangan sungkan untuk mengutarakannya dan, kalau harus, mengambil langkah untuk memulai dari awal.

Dengan begitu, kamu tidak akan stuck dengan desain yang tidak kamu suka. Jadi, jangan ragu untuk menghapus elemen-elemen pada Mood Board yang kurang sreg dengan selera kamu. 

Selain selera, kamu juga bisa mengacu pada kebutuhan kamu di masa sekarang dan juga masa depan. Misalnya, kalau kamu butuh memiliki gym pribadi untuk olahraga di rumah, kamu bisa memasukkan poin ini ke Mood Board kamu. 

Pastikan juga desain yang kamu pilih realistis. Misalnya, kalau kamu tidak punya budget untuk memiliki chandelier mewah, kamu tidak perlu memaksakannya.

Walau kamu mungkin merasa kesal karena harus menghapus hal-hal yang kamu inginkan, langkah ini pastinya berguna untuk kamu ke depannya. 

Memanfaatkan Perabot 

Kalau hunian kamu termasuk hunian second atau hunian yang sudah full furnished, pastinya ada perabot yang sudah ditempatkan oleh pihak developer atau pemilik hunian sebelumnya. 

Membuat Mood Board tanpa mempertimbangkan perabot yang sudah ada bisa saja terkesan kurang realistis, kecuali kalau kamu berencana untuk menyingkirkan perabot tersebut. 

Keuntungan menggunakan perabot yang sudah ada tentunya ada pada segi biaya. Kamu bisa menghemat biaya yang dikeluarkan karena kamu tidak perlu membeli perabot baru.

Perabot yang sudah ada, khususnya perabot antik, juga bisa mempercantik ruangan. 

Skema Warna 

Setelah kamu sudah mengumpulkan semua elemen-elemen desain dan menyatukannya di Mood Board, sekarang waktunya memikirkan tentang skema warna yang mau kamu pilih. 

Buat menemukan skema warna yang pas, jangan ragu untuk main dengan warna. Kamu juga bisa menggunakan roda warna (Colour Wheel) untuk membantu kamu memvisualisasikan kombinasi warna yang kamu inginkan. 

Teori dari roda warna adalah kombinasi warna yang pas adalah warna yang posisinya berseberangan satu dengan yang lainnya pada roda warna, misalnya kuning dan ungu. 

Atau, kamu juga bisa pilih kombinasi warna yang saling berdempetan di roda warna, seperti oranye dan kuning. 

Ada juga konsep segitiga, di mana kamu bisa pilih kombinasi warna berdasarkan bentuk segitiga yang dicocokan ke roda warna, seperti merah, kuning, dan biru.  

Memilih Bahan 

Setelah memilih skema warna, kamu bisa mulai untuk memikirkan bahan apa yang kamu mau pakai.

Suka sama kayu? Atau besi mungkin? Kamu lebih suka bahan yang tampilannya alami atau lebih modern dan cutting-edge? 

Buat mempermudah kamu, kamu bisa berkunjung ke toko material, bahan, dsb. buat minta sampel dari bahan yang mau kamu pakai.

Lalu, cocokkan sampel bahan tersebut dengan tampilan ruangan yang mau kamu desain. 

Memilih Tekstur 

Kamu juga perlu memilih tekstur apa yang kamu mau masukkan ke desain kamu, khususnya tekstur pada perabot yang nanti akan ditempatkan di hunian kamu.

Kamu lebih suka tekstur yang alami seperti kayu? Atau mungkin mau tambahin tekstur velvet yang elegan pada sofa di ruang keluarga?

Sama seperti bahan, kamu juga bisa minta sampel kain, khususnya di toko kain. Kemudian, sematkan kain tersebut pada Mood Board kamu.

Dengan begitu, kamu bisa lebih gampang memvisualisasikan hasil akhir dari desain yang kamu inginkan. 

Memilih Karakter Interior

Kamu juga bisa memikirkan karakter seperti apa yang kamu mau untuk ruangan yang ingin kamu desain.

Kalau kamu ingin ruangan terlihat ceria, kamu bisa memilih elemen-elemen yang mendukung, seperti warna-warna cerah atau perabot yang lucu dan fun. 

Atau kamu mau ruangan terlihat elegan? Berarti kamu bisa mencari referensi dari desain interior yang mewah, seperti desain gaya American Classic atau Modern Luxury.   

Khusus untuk desain interior yang lebih mewah, Mood Board akan sangat membantu kamu menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk merealisasikannya.

Karena, kamu sudah punya konsep dan visi sebelum eksekusi, sehingga hal ini akan meminimalisir kesalahan atau trial and error pada proses desain.  

Penutup 

Sudah kebayang, kan, seperti apa tampilan Mood Board itu? Ada gambaran juga, kan, tentang apa saja yang bisa kamu masukin ke Mood Board kamu?

Yuk, mulai terapin! Kalau kamu lagi cari perabot sanitasi buat lengkapin Mood Board atau kebutuhan kamu dan keluarga, yuk, check perabot sanitasi dari Europe Enchanting!

Kami sediakan beragam macam perabot, baik untuk dapur maupun kamar mandi. Check koleksi kami di official store kami di Shopee, Tokopedia, Lazada, website resmi, atau di showroom terdekat. 

Back to blog